HARIMAU KALIMANTAN SEBUAH MITOS ATAU FAKTA??


HARIMAU KALIMANTAN SEBUAH MITOS ATAU FAKTA??

Harimau Kalimantan

Para ilmuan masih belum dapat memastikan apakah Harimau pernah / masih ada di Kalimantan? Karena belum adanya data-data dan bukti empiris yang mendukung hal ini. Tetapi menariknya melalui kisah, legenda bahkan kosakata bahasa Dayak menunjukan pernah ada Harimau di Kalimantan. Dalam beberapa Bahasa Dayak disebut Haramaong, Remaong, Lencau dll. Bahkan kita bisa melihat dokumentasi dalam bentuk ukiran – seperti patung salah satunya patung batu Haramaong yang diukir di media Batu di Kalimantan Barat oleh Dayak Ot Danum. Juga kita bisa melihat sisa-sianya melalui jimat/ponyang suku Dayak yang menyimpan taring, tulang dan kulit harimau ini dan ini berbeda dengan taring/kulit macan dahan yang memang ada di Kalimantan.

Patung Tonapak

Patung Harimau Dayak Uud Danum yang konon dibuat oleh Rambang Ringkai – sejaman dengan Tambun & Bungai

Patung Haramaong Tumbang Malahoi

Patung Haramaong di Rumah Betang Tumbang Malahoi

Admin menyimpan koleksi Taring Harimau Kalimantan – yang jika disandingkan dengan taring Harimau masa kini – ukurannya jauh lebih besar. Entah species Harimau Kalimantan ini sama dengan Harimau Sumatera atau berbeda. Namun jika kita mengikuti teori Pangea – bahwa dataran Sumatera dan Kalimantan ini adalah satu dahulunya – maka tidak mengherankan harusnya Satwa yang ada di Sumatera juga ada kita temukan di Kalimantan. Seperti sekarang sudah ditemukan Badak Kalimantan, Gajah Kalimantan yang dahulu dianggap tidak ada.

Dalam beberapa legenda jika seorang pria Dayak jaman dahulu berhasil memburu harimau disaat isterinya sedang hamil dan sang isteri memakan hati harimau tadi maka sang anak akan menjadi seorang kesatria gagah berani atau seorang Paren (Raja / Kepala Suku) yang disegani. Kemungkinan inilah yang membuat Harimau Kalimantan punah sama seperi nasib Badak dan Gajah Kalimantan.

Penyang Taring Harimau

Penyang dari Taring Harimau (Museum Nasional)

Dalam Kebiasaan Dayak Kenyah apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat lagi diselesaikan untuk dalam jangka waktu yang lama, pihak yang berselisih akan disumpah oleh yang dituakan dikampung tersebut, dengan menggunakan media sepotong taring Harimau dan Kulit Kijang. Kedua benda tersebut di rendam di dalam air lalu diangkat dan ditunjukan pada matahari, sambil menyeru atau memanggil Balei/Bali’ atau roh, seperti roh Matahari kemudian pada pohon dan bumi sambil mengucapkan perkataan pada roh tersebut agar menyuruh Harimau atau Macan Dahan untuk memakan hati, meminum darah hingga ke tulang sum-sum si bersalah, kedua pihak kemudian diminumkan benda tersebut. Dayak Kenyah Sangat Takut dan Menghormati sekali Sumpah Ini.

Besunung

Besunung (Baju Adat Menggunakan Harimau) Kenyah Lebu’ Kulit

Besunung

Besunung (Baju Adat Menggunakan Harimau)

Besunung

Besunung (Baju Adat Menggunakan Harimau)

Menurut kisah Amai Pemerang Bilung bahwa jaman dahulu Dayak Kenyah dapat Membunuh Harimau/Lencau/Lenjau, berkat Bantuan Tebengang (Enggang), karena Harimau Sangat Kuat dan Buas pada jaman itu. Dari itulah orang Dayak Kenyah bias membuat Besunung (Baju Adat dengan Menggunakan Kulit Harimau). Dayak Kenyah juga memberikan Nama Kepada Keturunan nya dengan Nama yang mereka temukan di Alam, missal Lenjau/Lencau adalah Harimau dan Kule adalah Macan dari sinilah kita bias tahu bahwa orang Dayak Kenyah membedakan Harimau dan Macan Dahan.

Ukiran Harimau Dayak

Ukiran Harimau di salah satu Lamin (Rumah Adat Dayak Kenyah)

Berbeda lagi dalam legenda Dayak Iban, dikisahkan Keling seorang Panggau (makhluk alam gahib) yang dapat menjelma menjadi seekor harimau (Remaung). dari legenda ini juga dapat dikatakan pernah ada perjumpaan dengan mahluk/hewan Harimau ini yang kemudian berkembang menjadi sebuah legenda (kemungkinan punah) sehingga Harimau (remaung) ini dianggap suaatu bangsa jin. Mengapa di pulau Kalimantan ini tidak ada harimau??? Jika mengikuti cerita lisan Dayak Iban di Sarawak pada suatu hari Harimau dan Kayu tebelian (Kayu besi) bertanding untuk memiliki usia yang panjang, singkat cerita Harimau ini kalah melawan Kayu Tebelian sehingga ia melarikan diri ke arah Semenanjung Malaysia (Tanah Melayu) oleh sebab itu Kayu Tebelian bisa hidup hingga ratusan tahun dan kuat, sedangkan konon di Semenanjung tidak ada Kayu Tebelian dan mitosnya apabila Kayu Tebelian ini dibawa ke Semenanjung, ia akan mudah paatah atau reput, kalah oleh aura Harimau, sebagaimana di Sarawak Harimau kalah aura oleh Kayu Tebelian. Walaupun hari ini baik Harimau dan Kayu Tebelian kalah oleh aura kapitalis dan mesin-mesin perusak hutan.

Di Kalimantan Barat tepatnya di Manyalitn kabupaten Landak, ada suatu tempat disebut namanya Pajamuratn Rimong atau tempat berjemurnya Remaung/Harimau jaman dulu.
Pajamuratn Rimong itu ada di atas bukit Samabue tidak jauh dengan kediaman Bujakng Nyangko.

Dari beberapa legenda, bukti peninggalan besunung dan taring Harimau – menunjukan bahwa Hewan ini bukanlah sebuah legenda / mitos tetapi memang pernah ada atau mungkin masih ada di Kalimantan. Ada beberapa informasi yang mengatakan masyarakat pernah melihat penampakan Harimau di Kalimantan – sayangnya tidak ada dokumentasi dan penelitian lebih lanjut. Seperti yang dituturkan salah satu anggota folks, saat dia masih kecil, masyarakat melihat seeokor Harimau di suatu daerah di Kalimantan dan masyarakat ramai memburu dan menembaknya, kemudian Harimau itu menjadi santapan warga, masih ada beberapa daerah lain yang juga melaporkan hal yang sama. Namun ada baiknya informasi ini tidak usah disebarkan, biarkanlah Hewan ini dianggap punah – biar tidak ada manusia yang berusaha memburu atau menganggu habitatnya di Kalimantan yang mungkin saat ini hanya tersisa beberapa ekor saja. Tabe.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Note: Tulisan diatas adalah hasil diskusi bersama anggota FOD – jika ada yang dirasa tidak sesuai dengan apa yang anda ketahui – dibiasakan untuk diskusi jangan langsung main denda adat apalagi meprovokasi massa menyebut penistaan – Ingat kami tidak pernah mencari keuntungan dari tulisan hanya untuk sebagai bahan sharing saja!!